Sekolah Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
Akhir-akhir ini, banyak sekolah yang bersaing secara ketat
untuk memasuki era dunia pendidikan yang baru, yang mana pendidikan tidak hanya
sebagai proses pemanusiaan manusia yang dilaksanakan secara biasa..
Saat ini sekolah-sekolah mencoba menerapkan unsur-unsur teknologi informasi dan
komunikasi dalam pelaksanaan pendidikannya, baik dalam segi pembelajaran maupun
dalam segi managemen pendidikan di sekolah tersebut.Beberapa Komponen utama
sekolah berbasis TIK setidaknya terdiri dari: (1) Konten dan Kurikulum, (2)
Proses Pembelajaran, (3) Sarana dan Prasarana, (4) Kompetensi SDM Sekolah, (5)
Sistem Administrasi dan Manajemen Sekolah, (6) Infrastruktur dan Suprastruktur
1. Konten dan Kurikulum
Konten yang disampaikan dalam SmartSchool bukan lagi
pengetahuan yang terbatas pada pengetahuan kognitif, tetapi lebih dari itu juga
disampaikan pendidikan nilai. Strategi dalam peningkatan mutu pendidikan, salah
satunya dicoba dengan pendekatan baru yakni manajemen mutu pendidikan berbasis
sekolah (school based quality management). Konsep yang diluncurkan oleh
Depdiknas ini berpijak dari teori effective school dengan memfokuskan diri pada
perbaikan proses pendidikan.
2. ProsesPembelajaran PadaSmartSchool ini sistem
pembelajaran berupa student-centered dimana siswa dituntut aktif untuk
mengelaborasi informasi yang diperoleh serta secara kreatif dan terampil
mengasah kemampuan berkolaboratif dalam memecahkan persoalan. Penerapkan metode
"active learning” ini mengarah pada upaya melibatkan semua siswa dalam seluruh
proses belajar mengajar (partisipasi aktif). Bahkan dalam topik tertentu, siswa
diharapkan mampu menjadi guru bagi teman-temannya. Siswa tidak hanya belajar
dari guru dan buku tetapi juga dari pemanfaatan komputer sebagai media
pembelajaran untuk mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Selain
metode active learning, siswa juga dapat merasa senang pada saat belajar karena
terciptanya suasana belajar yang menyenangkan(joyful learning) sehingga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa yang datang dari dalam diri pembelajar.
Metode joyful learning ini lebih menekanan pada pemberian:
- Aspek visual (gambar, peta, diagram, warna, simbol, alat peraga dan penulisan
kata kunci),
- Aspek auditif (variasi suara, umpan balik secara lisan, pengulangan informasi
penting atau kata kunci, penggunaan sajak atau nyanyian), dan
- Aspek kinestetik (peragaan konsep, simulasi atau bermain peran, gerakan dan
bahasa tubuh)
3. Sarana dan Prasarana
Dalam rangka terbentuknya sekolah yang berbasis Smart School yang memiliki
jaringan nasional maupun regional/internasional, maka sekolah yang dipilih
harus melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas sarana dan prasarana baik
ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran, peralatan peraga
pendidikan, serta sarana informasi, komunikasi, dan teknologi seperti komputer
dan fasilitas internet. Fasilitas TIK selain sebagai media komunikasi juga
merupakan sarana bagi warga sekolah untuk meningkatkan pengetahuan atau
wawasannya. Melalui internet setiap siswa dapat memperoleh berbagai informasi
atau bahan pembelajaran yang mutakhir. Dengan fasilitas TIK, Smart school akan
dapat mengembangkan program-program kerjasamanya, termasuk saling tukar gagasan
inovasi pembelajaran dan materi pembelajaran.
4. Kompetensi SDM Sekolah
Bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai. Oleh
karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang
harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam
proses pembangunan. Oleh karena itu maka perlu kiranya dibentuknya individu-individu
yang berkualitas dengan memberikan pendidikan yang berkualitas sejak
dini.Kompetensi Guru
- Mengoperasikan komputer
- Menjalankan Learning Management System (LMS)
- Membuat bahan ajar multimedia (dibantu Tim Pengembang)
- Berperan sebagai Fasilitator dalam proses pembelajaran
- Memiliki sertifikasi TI
5. Sistem Administrasi dan Manajemen Sekolah
Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar-mengajar
berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar
sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan
yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan relevan dengan
pembangunan. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun
dan dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta
didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal,
diharapkan akan dicapai keunggulan sumber daya manusia yang dapat menguasai
pengetahuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terus berkembang.
Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik yang isinya
merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Salah sat alat ukur mutu
pendidikan pada suatu sekolah dapat dilihat pada tingkat kinerja sekolah
tersebut. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses
pendidikan di sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya,
efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, dan inovasinya. Khusus yang
berkaitan dengan kualitas dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan
berkualitas tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar peserta
didik, menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam prestasi akademik.
6. Infrastruktur dan Suprastruktur
Sekolah yang mampu menginternalisasikan konteks ke dalam dirinya akan membuat
sekolah sebagai bagian dari konteks dan bukannya mengisolasi darinya. Konteks
meliputi kemajuan ipteks, nilai dan harapan masyarakat, dukungan pemerintah,
tuntutan globalisasi dan otonomi, tuntutan pengembangan diri, dan sebagainya.
Untuk membentuk sekolah yang berbasis SmartSchool
maka sekolah yang ditunjuk harus memiliki kualitas baik pada bidang akademik
dan maupun non akademik. Mutu sekolah ini dipengaruhi oleh tingkat kesiapan
(input) dan proses belajar mengajar yang didukung dengan media-media
pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi
pembelajaran. Media-media pendidikan tersebut dapat berupa multimedia
elektronika yang sarat dengan animasi, dan juga dapat berfungsi sebagai alat
peraga yang lebih aktual, konkret, dan nyata, sehingga siswa akan lebih
tertarik dan mudah dalam memahami materi yang disampaikan.
Fasilitas Sekolah yang Berbasis TIK
- Spesifikasi H/W dan S/W yang up to date
- Lab multimedia
- Jaringan komputer
- Akses Internet yang memadai
- Sistem Informasi Sekolah
- Website sekolah
- Learning Management System
- Sistem Informasi Akademis
- Sistem Administrasi Sekolah
- Bahan ajar berbasis multimedia
terimakasih atas informasi yang kita dapatkan semoga keterangan ini dapat menjadikan pemacu bagi lembaga saya kedepan semoga kita semua bisa sukses amin....